Rabu, 31 Juli 2024

NIKMATI PROSES, RAYAKAN PERJALANAN




Terlahir sebagai Gen Z dan sedang memasuki era quarter life crisis merupakan sebuah tantangan dalam hidup. Beberapa ciri anak Gen Z adalah lebih melek teknologi, kreatif, menerima perbedaan di sekitar, peduli terhadap masalah sosial, dan lebih senang berekspresi di dunia nyata maupun maya. Gen Z dikenal juga dengan kelemahan mereka yaitu FOMO (Fear of Missing Out), mudah merasa cemas, stres, dan mudah mengeluh. Seseorang yang mengalami quarter life crisis akan merasa gelisah tentang masa depannya. Hidupnya akan terasa bagaikan warna hitam putih. Kekhawatiran, keraguan terhadap kemampuan diri, dan kebingungan seperti menghantui kehidupannya.

Istilah FOMO (Fear of Missing Out) merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi bagi Gen Z. Mengapa demikian? Karena Gen Z disuguhkan oleh berbagai informasi melalui media sosial termasuk apa yang sedang menjadi tren saat ini. Saat mereka tidak mengikuti tren, mereka bisa merasa cemas dan takut dianggap kurang gaul. Rasa cemas dan stres atau bisa disebut juga dengan istilah quarter life crisis mungkin menjadi makanan sehari-hari bagi Gen Z. Media sosial dapat menjadi dampak buruk karena dapat menciptakan standar dalam berbagai aspek seperti kapan waktu yang tepat untuk menjadi sukses dan menikah lalu mempunyai anak. Untuk mereka yang belum bisa mencapainya akan merasa seperti tertinggal dan dapat memicu kecemasan dan stres.

Gen Z terkadang dianggap sebagai sosok yang manja. Hal ini terjadi karena Gen Z terlalu cepat mencocokkan informasi dengan apa yang sedang mereka rasakan. Hal ini dapat menjadi hambatan untuk melangkah maju. Gen Z terkadang cenderung merasa mudah tertekan karena mereka memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap kehidupan mereka. Jika realita yang diajalani tidak berjalan sesuai keinginan mereka akan memicu stres.

Lalu bagaimana Gen Z bisa menghadapi quarter life crisis dalam hidupnya? Pertama, kurangi ekspektasi, karena terkadang memang ekspektasi yang terlalu tinggi bisa memicu stres ketika realita yang dijalani justru tidak sesuai yang diinginkan. Dalam hidup ini ada hal-hal yang berada di luar kontrol kita, jadi tetap berusaha, berdoa, dan jalani saja hidup ini. Kedua, jika memang dirasa ada hal-hal yang sampai mengganggu keseharian, maka bisa melakukan konsultasi ke profesional. Rasa cemas dan stres yang berlebihan dapat mengganggu keseharian, jika dirasa memang perlu, maka konsultasikan hal tersebut ke profesional. Ketiga, hargai setiap prosesnya. Hidup bukanlah perlombaan, bukan soal menang atau kalah, tetapi hidup ini merupakan sebuah proses. Ketika mengalami kegagalan, itu tidak apa-apa. Ketika merasa lelah, maka istirahat sejenak lalu mulai lagi. Jangan terlalu memaksakan hidup harus seperti postingan orang-orang di media sosial. Tetapkanlah tujuan hidupmu dan mulai berjalan sesuai dengan ritmemu, nikmati setiap langkah dari perjalanmu. Tetap semangat, jangan lupa bahagia, dan berikan manfaat untuk orang sekitar seperti tagline JNE yaitu “Connecting Happiness”. 

#JNE #ConnectingHappiness #JNE33Tahun #JNEContentCompetition2024 #GasssTerusSemangatKreativitasnya 

NIKMATI PROSES, RAYAKAN PERJALANAN

Terlahir sebagai Gen Z dan sedang memasuki era quarter life crisis merupakan sebuah tantangan dalam hidup. Beberapa ciri anak Gen Z adalah ...