Rabu, 08 November 2017

PENDEKATAN LINGUISTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA



Dosen Pengampu:
M. Bayu Firmansyah, M.Pd






 

Disusun oleh:
Devya Erfitri Rahmadhani (16188201034)



STKIP PGRI PASURUAN
Jl. Ki Hajar Dewantara No.27-29 Pasuruan
Tahun Akademik 2017/2018



A.    Kurikulum yang Pernah Berlaku Di Indonesia
Berkaitan dengan perkembangan linguistik dunia, dalam praktiknya selalu terlambat diikuti oleh pembelajaran bahasa Indonesia di Indonesia. Keterlambatan ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti (a) pada zaman dahulu pengertian jarak antara Indonesia dengan negara maju sungguh-sungguh jarak secara geografis yang sangat jauh sehingga perkembangan pembelajaran bahasa dengan negeri maju yang menjadi pusat perkembangan linguistik tidak cepat sampai ke Indonesia, (b) pada waktu itu, kemampuan berbahasa asing para pakar PBI yang terbatas sehingga tidak mampu mengikuti perkembangan secara cepat, (c) keterlambatan pemahaman konsep linguistik mutakhir yang berkembang di negera maju, (d) keterlambatan mengimplementasikan teori linguistik dalam PBI, dan (kondisi persekolahan di Indonesia berbeda dengan negara maju).
Pada awal kemerdekaan, PBI dilaksanakan berdasarkan pendekatan berbasis materi lalu berganti dengan kurikulum 1968 yang kondisinya masih tetap sama. Baru pada 1975, kurikulum berubah, PBI tidak lagi menggunakan pendekatan tradisional. Setelah kurikulum 1975 dievaluasi dan sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman dan tuntutan kebutuhan suatu bangsa, kurikulum diganti dengan kurikulum 1984 yang berorientasi pada pokok bahasan. Dengan surutnya kurikulum 1984, pemerintah mengganti dengan kurikulum 1994 dengan jabaran kurikulum yang sistematis dan materinya cukup lengkap.
Dengan alasan adanya perkembangan ilmu pengetahuan, kebutuhan masyarakat pengguna lulusan, kurikulum harus tentu disempurnakan. Oleh karena itu, kurikulum 1994 disempurnakan menjadi kurikulum 2004 yang disusun berdasarkan pendekatan kompetensi (kurikulum berbasis kompetensi). Namun, beberapa saat kemudian muncul nama baru yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang disahkan oleh Mendiknas dan diberlakukan mulai tahun 2006 dan diberi nama KTSP 2006. Setelah KTSP 2006 dipandang perlu disempurnakan, pada 2013 mulai diberlakukan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013 dengan tetap menggunakan pendekatan berbasis kompetensi.
B.     Pendekatan Linguistik Tradisional dalam PBI
Asumsi linguistik tradisional dalam mengkaji bahasa dapat disebutkan sebagai berikut: 1) Studi bahasa didasarkan pada studi filsafat; 2) Studi bahasa bertolak dari bahasa tulis; 3) Berbahasa harus benar berdasarkan kaidah.
Linguistik tradisional berhasil mendeskripsikan ruang lingkup kajian bahasa meliputi fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Pembagian jenis kata secara tradisional meliputi: kata benda, kata kerja, kata sifat/keadaan, kata bilangan, kata ganti, kata keterangan, kata seru, kata sandang, kata penghubung/sambung, dan kata depan.
C.    Pendekatan Linguistik Struktural dalam PBI
Linguistik struktural dipelopori oleh Ferdinan de Sausure. Identifikasi mengenai bahasa berdasarkan linguistik struktural adalah asumsinya mengenai bahasa primer yang merupakan bahasa lisan, sedangkan bahasa tulis hanyalah tiruan dari bahasa lisan yang tidak sempurna. Identifikasi bahasa berdasarkan linguistik struktural yang dianggap sebagai hasil penting dari linguistik struktural adalah teori dikotomi bahasa. Artinya, bahwa bahasa dapat didikotomikan secara berpasang-pasangan, seperti:
-          Langue-parole
-          Paradigmatik-sintagmatik
-          Sinkronis-diakronis
Dari berbagai pemikiran linguistik struktural, oleh para pakar PBI di sekolah memberi warna dan pengaruh nyata dalam kurikulum di sekolah. Jika kita perhatikan penyusunan kurikulum 1975, kurikulum bahasa Indonesia ditata dengan urutan berdasarkan pokok bahasan yang diklasifikasikan dengan cara sebagai berikut: pokok bahasan fonologi, pokok bahasan morfologi, pokok bahasan sintaksis, dan pokok bahasan kosakata/leksikon. Begitu juga untuk keterampilan berbahasa diklasifikasikan menjadi: menyimak/berbicara dan membaca/menulis.


Daftar Pustaka : Pranowo. 2015. Teori Belajar Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NIKMATI PROSES, RAYAKAN PERJALANAN

Terlahir sebagai Gen Z dan sedang memasuki era quarter life crisis merupakan sebuah tantangan dalam hidup. Beberapa ciri anak Gen Z adalah ...