Rabu, 08 November 2017

PROSES BELAJAR BAHASA


Dosen Pengampu :
M. Bayu Firmansyah, M.Pd






Disusun oleh:
Devya Erfitri Rahmadhani (16188201034)



STKIP PGRI PASURUAN
Jl. Ki Hajar Dewantara No.27-29 Pasuruan
Tahun Akademik 2017/2018




A.    Proses Belajar Bahasa
Ketika seseorang mulai belajar menguasai bahasa pertama (B1), mereka hidup dan tinggal di lingkungan masyarakat penutur B1 tersebut, berusaha menguasai B1 untuk keperluan hidup dengan masyarakat sekitarnya. Dan tidak mungkin bisa hidup tanpa menguasai bahasa masyarakatnya. Selain itu, mereka memperoleh situasi yang sangat kondusif karena semua orang di lingkungannya menggunakan bahasa secara aktif. Bahkan, jika tidak mampu menguasai bahasa masyarakat sekitarnya, mereka tidak memiliki identitas diri sebagai anggota masyarakat. Proses ini terjadi secara alamiah dan tidak ada satu orang pun yang gagal menguasai B1-nya.
Konsep penguasaan bahasa kedua atau bahasa asing sudah sejak lama diteliti orang. Ada yang meninjau dari situasi formal (ada guru, murid, tujuan, kurikulum, ,metode, buku, dan sebagainya), ada pula yang meninjau dari situasi alamiah (tidak ada guru, tujuan, kurikulum, metode, buku, tetapi ada orang yang “belajar” dan semua orang di sekitarnya dapat dikatakan “mengajarinya berbahasa”). Teori yang dikemukakan adalah hasil penelitian tiga ahli yang banyak menggumuli tentang proses penguasaan bahasa kedua atau bahasa asing, yaitu Stephen Krashen (1976), Bialystok (1979), dan Stevicks (1980).
B.     Proses Belajar Bahasa Model Krashen
Penelitian Krashen (1976) terhadap proses penguasaan bahasa kedua atau bahasa asing orang dewasa menyimpulkan bahwa proses penguasaan bahasa anak kecil berbeda dengan orang dewasa.
Proses Belajar Bahasa pada Anak
Proses Belajar Bahasa pada Orang Dewasa
Terjadi pada saat menguasai B1.
Proses terjadi secara ambang sadar.
Komunikasi terjadi secara alamiah.
Terjadi pada saat menguasai B2 atau BA.
Proses penguasaan bahasa secara sadar.
Proses melalui pengajaran.
Keberhasilan belajar bahasa tidak mungkin dihindari.
Pembelajar tidak dapat menyebut aturan tata bahasa.
Tidak diperkuat oleh pengajaran.
Kemampuan yang dimiliki merupakan hasil pengajaran.
Memahami tata bahasa.

Diperkuat oleh pengajaran.
Diatur oleh strategi universal yang disebut language aqcuistion device (LAD)
Dilakukan oleh pikiran sesuai dengan perkembangannya.

C.    Proses Belajar Bahasa Model Bialystok
Proses belajar bahasa model Bialystok (1978) diorganisasikan dalam tiga tataran, yaitu input, knowledge, dan output. Tataran input berupa pengalaman berbahasa pembelajar yang telah dilakukan melalui belajar membaca dan belajar bicara. Tataran knowledge berupa cara penyimpanan informasi yang meliputi penyimpanan secara implisit dan eksplisit. Tataran output bahasa adalah gambaran pemahaman dan pengungkapan bahasa.
D.    Proses Belajar Model Stevicks
Stevicks (1980) menggambarkan proses penguasaan bahasa dalam diagram yang disebut diagram Levertove Machine (mesin tenaga) dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.       hasil belajar disimpan dalam gudang pemerolehan,
b.      belajar bahasa bisa menjadi bahan output,
c.       peranan dan fungsi pemerolehan dan belajar tidak terlalu pisah secara ketat,
d.      faktor afeksi menjadi rheostat (potensiometer) yang bisa membuat pembelajar sensitif terhadap sistem yang diperoleh.



Daftar Pustaka : Pranowo. 2015. Teori Belajar Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NIKMATI PROSES, RAYAKAN PERJALANAN

Terlahir sebagai Gen Z dan sedang memasuki era quarter life crisis merupakan sebuah tantangan dalam hidup. Beberapa ciri anak Gen Z adalah ...