PROSES BELAJAR BAHASA
Dosen Pengampu :
M. Bayu Firmansyah, M.Pd
Disusun oleh:
Devya Erfitri Rahmadhani
(16188201034)
STKIP PGRI PASURUAN
Jl. Ki Hajar Dewantara No.27-29
Pasuruan
Tahun Akademik 2017/2018
A.
Proses
Belajar Bahasa
Ketika
seseorang mulai belajar menguasai bahasa pertama (B1), mereka hidup dan tinggal
di lingkungan masyarakat penutur B1 tersebut, berusaha menguasai B1 untuk
keperluan hidup dengan masyarakat sekitarnya. Dan tidak mungkin bisa hidup
tanpa menguasai bahasa masyarakatnya. Selain itu, mereka memperoleh situasi
yang sangat kondusif karena semua orang di lingkungannya menggunakan bahasa
secara aktif. Bahkan, jika tidak mampu menguasai bahasa masyarakat sekitarnya,
mereka tidak memiliki identitas diri sebagai anggota masyarakat. Proses ini
terjadi secara alamiah dan tidak ada satu orang pun yang gagal menguasai
B1-nya.
Konsep
penguasaan bahasa kedua atau bahasa asing sudah sejak lama diteliti orang. Ada
yang meninjau dari situasi formal (ada guru, murid, tujuan, kurikulum, ,metode,
buku, dan sebagainya), ada pula yang meninjau dari situasi alamiah (tidak ada
guru, tujuan, kurikulum, metode, buku, tetapi ada orang yang “belajar” dan
semua orang di sekitarnya dapat dikatakan “mengajarinya berbahasa”). Teori yang
dikemukakan adalah hasil penelitian tiga ahli yang banyak menggumuli tentang
proses penguasaan bahasa kedua atau bahasa asing, yaitu Stephen Krashen (1976),
Bialystok (1979), dan Stevicks (1980).
B.
Proses
Belajar Bahasa Model Krashen
Penelitian
Krashen (1976) terhadap proses penguasaan bahasa kedua atau bahasa asing orang
dewasa menyimpulkan bahwa proses penguasaan bahasa anak kecil berbeda dengan
orang dewasa.
Proses Belajar Bahasa pada Anak
|
Proses Belajar Bahasa pada Orang Dewasa
|
Terjadi pada saat menguasai B1.
Proses terjadi secara ambang sadar.
Komunikasi terjadi secara alamiah.
|
Terjadi pada saat menguasai B2 atau BA.
Proses penguasaan bahasa secara sadar.
Proses melalui pengajaran.
|
Keberhasilan belajar bahasa tidak
mungkin dihindari.
Pembelajar tidak dapat menyebut aturan
tata bahasa.
Tidak diperkuat oleh pengajaran.
|
Kemampuan yang dimiliki merupakan
hasil pengajaran.
Memahami tata bahasa.
Diperkuat oleh pengajaran.
|
Diatur oleh strategi universal yang
disebut language aqcuistion device
(LAD)
|
Dilakukan oleh pikiran sesuai dengan
perkembangannya.
|
C.
Proses
Belajar Bahasa Model Bialystok
Proses
belajar bahasa model Bialystok (1978) diorganisasikan dalam tiga tataran, yaitu
input, knowledge, dan output. Tataran input berupa pengalaman berbahasa pembelajar yang telah dilakukan
melalui belajar membaca dan belajar bicara. Tataran knowledge berupa cara penyimpanan informasi yang meliputi
penyimpanan secara implisit dan eksplisit. Tataran output bahasa adalah gambaran pemahaman dan pengungkapan bahasa.
D.
Proses
Belajar Model Stevicks
Stevicks
(1980) menggambarkan proses penguasaan bahasa dalam diagram yang disebut
diagram Levertove Machine (mesin
tenaga) dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a. hasil
belajar disimpan dalam gudang pemerolehan,
c. peranan
dan fungsi pemerolehan dan belajar tidak terlalu pisah secara ketat,
d. faktor
afeksi menjadi rheostat (potensiometer)
yang bisa membuat pembelajar sensitif terhadap sistem yang diperoleh.
Daftar Pustaka : Pranowo. 2015. Teori Belajar Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar