Selasa, 02 April 2019


PENYUSUNAN TES BAHASA

Dosen Pengampu:
M. Bayu Firmansyah, M.Pd
                                                                         




Disusun oleh :
Devya Erfitri Rahmadhani (16188201034)
PBSI 2016 B
         
                            

STKIP PGRI PASURUAN
Jl. Ki Hajar Dewantara No.27-29 Pasuruan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Tahun Akademik 2018/2019



MENENTUKAN TUJUAN TES
Tujuan tes sangat penting karena setiap tujuan memiliki penekanan yang berbeda-beda. Misalnya untuk tujuan tes prestasi belajar, diagnostik, atau seleksi. Contoh untuk tujuan prestasi belajar, lingkup materi/kompetensi yang dinyatakan/diukir disesuaikan seperti kuis/menanyakan materi yang lalu, pertanyaan lisan, kenaikan kelas, laporan kerja praktik/laporan praktikum, ujian praktik. Ditinjuau dari tujuannya, ada empat macam tes yang digunakan di lembaga pendidikan, yaitu (1) tes penempatan, (2) tes dignostik, (3) tes formatif, dan (4) tes sumatif. Sistem penilaian berbasis kompetensi pada umumnya menggunakan tes dignostik, foematif, dan sumatif.
MENYUSUS KISI-KISI TES
            Kisi-kisi merupakan matriks yang berisi spesifikasi soal-soal yang akan dibuat. Kisi-kisi ini merupakan acuan bagi penulis soal sehingga siapa pun yang menulis soal akan menghasilkan soal yang isi dan tingkat kesulitannya relatif sama. Kisi-kisi selain berfungsi sebagai pedoman penulisan soal juga digunakan sebagai pedoman perakitan soal. Syarat kisi-kisi antara lain (1) harus mewakili kurikulum, (2) ditulis dengan singkat dan jelas, dan (3) soal dapat disusun sesuai dengan bentuk soal.
MENULIS SOAL TES
            Sebelum soal-soal tes disusun, terlebih dahulu ditentukan jumlah butir tes yang akan dibuat. Dasar penentuan jumlah butir tes adalah jenis dan bentuk tes yang digunakan. Untuk jenis tes objektif diperlukan jumlah butir tes yang jauh lebih besar daripada tes non-objektif. Setelah ditetapkan jumlah butir tes yang harus dipersiapkan sesuai dengan jenis dan bentuk tes yang akan digunakan, selanjutnya dilakukan penulisan butir-butir tes. Untuk mempermudah pengaturan, soal terlebih dahulu dituliskan di kartu-kartu soal.
MENELAAH SOAL TES
            Butir-butir tes dari suatu tes yang telah dipersiapkan harus ditelaah dulu sebelum digunakan. Cara menelaah butir-butir tersebut adalah: (1) telaah secara kualitatif, yakni telaah oleh teman sejawat dalam rumpun keahlian yang sama, dilakukan sebelum tes diuji coba atau digunakan, (2) telaah secara kuantitatif, yakni analisis berdasarkan hasil uji coba atau hasil penggunaan tes, dilakukan setelah tes diuji coba atau digunakan. Hasil telaah ini merupakan masukan untuk perbaikan tes. Selanjutnya hasil tes dianalisis untuk mengetahui kompetensi dasar yang telah dicapai dan yang belum dicapai.
MELAKUKAN UJI COBA TES
            Sebelum digunakan pada objek yang sesungguhnya, tes yang telah selesai disusun butir-butirnya tersebut hendaknya diuji coba terlebih dahulu. Tujuan uji coba adalah untuk mnegukur validitas dan reliabilitas. Uji validitas dimaksudkan untuk mencari kesesuaian tes dengan kemampuan yang akan diukur. Uji reliabilitas dimaksudkan unuk melihat kemampuan tes tersebut melakukan pengukuran dengan tingkat keajekan tertentu.
MENGANALISIS BUTIR SOAL TES
            Setelah sebuah tes diujicobakan, selanjutnya dianalisis tiap butirnya. Untuk tes buatan guru yang tidak melalui langkah uji coba, maka setelah tes digunakan maka guru dapat melakukan analisis butir soal. Apabila hal ini sering dilakukan kemampuan guru dalam membuat tes yang baik akan tercapai.
MEMPERBAIKI TES
            Setelah seluruh butir tes/soal ditelaah dari ranah materi, konstruksi, dan bahasa; dan telah dianalisis derajat kesukaran dan daya bedanya, kemudia dikelompokkan menjadi tiga, yaitu (1) butir-butir tes yang dianggap baik atau diterima, (2) butir-butir tes yang tidak baik atau ditolak, dan (3) butir-butir tes yang kurang baik, diperbaiki.
MERAKIT TES
            Butir-butir tes yang baik (memenuhi persyaratan yang ditetapkan) kemudian ditata atau dirakit dengan cara tertentu. Dalam merakit tes, butir-butir soal dapat dikelompokkan menurut urutan kompetensi dasar, taraf kesukaran, dan format (komposisi bentuk soal).
MELAKSANAKAN TES
            Setelah spal dirakit, selanjutnya dilaksanakanlah tes yang sesungguhnya. Untuk tes yang dilaksanakan di kelas, pelaksanaannya dapat dikatakan sederhana karena segala sesuatunya cukup mudah diatur.
MENAFSIRKAN HASIL TES
            Setelah tes dilaksanakan, langkah berikutnya adalah melakukan pemerikasaan terhadap hasil tes, yang sebelumnya lembar hasil pelaksanaan evaluasi harus diperiksa kelengkapannya. Hasil pemeriksaan terhadap tes tersebut selanjutnya diwujudkan dalam bentuk skor (penilaian skor), yaitu dengan pemberian tanda-tanda tertentu yang diberi makna seperti: 20, 60. 75, 80, 90, dan sebagainya.
           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NIKMATI PROSES, RAYAKAN PERJALANAN

Terlahir sebagai Gen Z dan sedang memasuki era quarter life crisis merupakan sebuah tantangan dalam hidup. Beberapa ciri anak Gen Z adalah ...